Selasa, 22 Maret 2011

Pagi ini.....

Dering jam weaker mengalun dari hpku, 2 hp yang kusanding tidur berlomba tuk bangunkanku. mataku tak kuasa lagi terpejam niatku tuk bangun pagi lagi ku tangguhkan. kubersihkan kotoran mataku agar tak ku merasa kantuk lagi, ku kuatkan diri tuk beranjak dari tempat tidurku, namun rasanya ingin ku berbaring dan meneruskan mimpiku yang indah. niatku lebih ku tangguhkan,ku bergegas ke luar kamarku tuk berwudhu agar rasa malasku ini tak terus menguasaiku. ku usap mukaku dan berwudhu, terasa inilah keajaiban berwudhu. begitu ku merasakan kesejukan yang membasuh semua kemalasanku tadi, menegakkan diriku yang tadinya lunglai tak berdaya. ku kuasaiku diriku tuk shalat subuh, betapa luar biasa yang kudapat setelah itu. kenikmatan yang begitu luar biasa, setitik harapanku yang pesimis akan apa yang ku hadapi hari ini berubah menjadi kayakinan bahwa hari ini akan menjadi hari yang tak kan kulupakan. semangatku berontak dari penjara kemalasan yang menjajahku, mengalir menguasaiku melalui syaraf -syaraf organ tubuhku, menggema dalam relung hatiku bahwa hari ini aku mampu melaluinya.
mulai kudendangkan lagu semngatku untuk hari ini, ku jalan tegap dan kayakini bahwa itu benar. ku siapkan diri tuk lanjutkan kesibukanku tiap hari, yaitu kulia. ku lewati jejak -jejak langkahku kemarin, dengan embun pagi yang memudar dengan kuatnya semngat matahari pagi ini. ku pejamkan sejenak mataku, ku bayangkan didepanku sesuatu yang kuharapakan. ku tegaskan tiap langkah yang ku ayunkan, kudendangkan nada setiap jejak yang ku tinggalkan.
nyanyian perjalananku tiba -tiba terdiam, langkahku terhenti, jiwa dan batinku pun membisu. ku tatap sosok yang tersenyum dengan penuh iba. sosok itu berdiri dengan penuh kebimbangan. penuh dengan ketidak adilan yang dialaminya. dia tak normal layaknya orang lain, dia sosok yang seharusnya sekarang berseragam, duduk dengan gendongan tas penuh buku, belajar mengeja dan menghitung, memahami dan menjelaskan suatu masalah, duduk memperhatikan dan mendapatkan suatu pengetahuan yang formal. tapi apa yang dapat dilakukan ketika ia hanya mampu melihat orang yang berusia sama bergegas agar tidak terlambat dalam sekolahnya. ia hanya tersenyum pilu, dan bernyanyi keras sambil memalingkan wajahnya agar tak melihat mereka. seakan memberi tahu pada orang lain yang melihatnya bahwa ia ingin seperti mereka, namun dengan keadaan dan apa yang dia alaminya keinginannya menjadi mimpi dan harapan belaka. ayahnya pergi mencari sesuap nasi tanpa memperdulikan apa yang dilakukanya ketika ditinggal sendirian nanti. ibunya entah merantau tak berkabar apa yang terjadi pada anaknya, kasih sayang yang dberikan tak cukup untuk membuatnya menjadi normal. ku merasakan apa yang ia alammi setiap hari walau itu hanya bayangan yang ku tangkap. ia bertemankan hamparan kosong yang luas, sepi dan gelap. berkawankan ejekan dan pengasingan akan keberadaan dirinnya. penghilangan akan keberadaannya dan apa yang ia perbuat. menyedihkan kehidupannya...aku takkan sanggup menjadi dirinya, aku takkan mampu,bahkan aku lebih baik mati dan meninggalkan dengan siksaan seperti itu.....
namun aku sadar, apa yang aku miliki saat ini lebih dari cukup untuk aku syukuri, walaupun banyak sesuatu yang kuinginkan dan ketidak puasan yang ku rasakan saat ini berlahan terbias dan meyakini bahwa kehidupanku lebih dari sangat beruntung seperti ini, masih banyak sosok yang kurang beruntung dan lebih tragis dari apa yang kualami, dunia ini luas dan sosok yang lebih kurang beruntung masih banyak yang menunggu dirinya benar -benar mati. ku beruntung, dan bersyukur aku mengalami pagi ini....Alhamdulillah, ini hidupku dan dan kusyukuri semua in.....thanks Allah SWT.

1 komentar:

  1. ya....,syukurilah segala sesuatu yang telah dberiNya..,walau itu hal sekecil apapun..,
    apa yg mau dibanggakan dari diri qt, klo qt gag pernah bersyukur..,qt dimata Tuhan sangatlah kecil..ya mbok...,?

    BalasHapus