Kamis, 15 September 2011

Merpati Putih

Merpati putih, Terbang dan terbanglah yang tinggi, hingga ku tak mampu melihatmu lagi, kembalilah ketika kau merasa lelah, merpati putih, kita berada dalam dua dunia yang derbeda, sosokmu tak bisa ku imbangi, karnaku adalah orang yang lemah, merpati putih, hatiku telah terpatri bayanganmu, takkan hilang walau waktu terus memaksa, ku cari kegelapan agar bayangmu tak nampak lagi, merpati putih, hanya ku bisa pandangi dan mengagumimu, elokmu menjadi imajinasiku setiap waktu, senyummu merpati putih…… keindahan yang melebihi apapun di dunia ini, ku ingin jatuh dari tebing yang tinggi bila itu menjadi senangmu, sakit ini bukan sedihku, tapi kebahagiaan untukmu, merpati putih, ku tak mengharap kau kembali ketika kau bahagia diatas sana, tak menginginkan kau ada disini bila senyummu ada disana, tapi kunanti kau kembali bila air matamu mengalir, merpati putih, kau bukan nyata bagiku, kau hanya mimpi yang indah dalam lelapku, kan hilang dan lenyap ketika ku mulai terjaga, merpati putih….. terbanglah kau kesana, bahagialah kau disana…… maka ku ingin terjaga dan terbangun dari mimpiku,

Senin, 13 Juni 2011

Tony Blair: Saya Baca Al Quran Setiap Hari

INILAH.COM, London – Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris mulanya enggan berbicara masalah agama. Namun setelah turun jabatan, ia menyatakan baru menganut Katolik. Kini, ia membaca Al Quran setiap hari.

Mulanya, Blair serta mantan Direktur Komunikasi dan Strategi pribadinya, Alastair Campbell, dikenal dengan ucapan khas mereka. “We don’t do God.” Sejak turun sebagai PM pada 2007, Blair perlahan berubah.
baca selanjutnya

Rabu, 08 Juni 2011

Arti kejujuran untuk saat ini

“Ketika jujur tidak lagi jadi idola” judul dari sebuah risalah jumat 20 mei 2011 yang menyita perhatianku. Tentang kejujuran? Apa arti dari sebuah kejujuran sebenarnya?pada zaman saat ini adaKah kejujuran? Mungkin saudara sudah bisa menebak dari pertanyaan –pertanyaan diatas. Dalam ajaran agama islam telah disebutkan bahwa “ ……..wajib atas kalian berbuat jujur. Karena sesungguhnya jujur akan menunjuki kepada kebaikan dan kebaikan akan menunjukkan ke surge dan tidak henti –hentinya seseorang berbuat jujur dan memilih sampai ditulis Allah disisi –Nya sebagai orang jujur. Sabda Nabi SAW.( H.R.Bukhari dan At –Tirmizi) bagi umat yang beragama dan percaya adanya surga kelak, kejujuran akan membawa ke surga. Dan dalam surat Qs. an –Nisa 4 : 69 disebutkan jujur akan mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT. Dan perbuatan yang tidak jujur atau bohong merupakan dosa bagi umat manusia. Tapi apa yang kita lihat disekitar kita terutama diri kita sendiri, apakah kita jujur dalam segala hal? Perlu intropeksi diri kita masing –masing apakah kita sudah jujur atau belum sebelum kita mencari ketidak jujuran orang lain.
Jujur merupakan barang langka dalam kehidupan saat ini, kita telaah di pemerintahan saat ini, persepsi kita sudah tertuju pada sosok –sosok berdasi yang pembohong. Pertarungan saling menjatuhkan tak urung penuh kebohongan, kejujuranpun lenyap ketika dibayar dengan uang, kejujuran ternyata begitu mahal, bagaimana tidak lembaga –lembaga yang yang tidak mau kecurangan atau keburukan perusahaanya terbongkar rela merogoh kocek jutaan atau bahkan triliunan demi menutup mulut seseorang agar tidak berkata jujur. Setiap individu yang dikuasai oleh nafsu dunia yang bergelimpang harta, tempat kedudukan tertinggi sebuah derajat yang diagungkan, atau kepentingan tujuan tertentu. Mereka membohongi oranglain, baik kepada atasanya, sahabatnya, rekan –rekanya, bahkan kaum derajatnya jauh dibawah dengan memenuhi hasratnya. Tak urung seseorang yang dipercaya untuk memimpin mereka demi kesejahteraan mereka berbalas dengan kebohongan. Seperti apa? Mengambil uang rakyat kecil, yah korupsi. Tak asing lagi kata itu dikalangan lapisan masyarakat Indonesia, bak idola dikalangan masyarkatn di setiap media cetak ataupun media elektronik sering terdengar berita tentang korupsi. Indonesia identik dengan korupsi, padahal mayoritas beragama islam yang mempunyai tuntunan tidak boleh berbohong, tapi kenyataanya, malah merajalela.harus adanya hukuman yang berat bahkan hukuman mati bagi para pembohong tersebut yaitu koruptor.
Apa yang membuat masyarakat Indonesia banyak yang seperti itu?dari dinikah sifat itu sudah tertanam, dan oleh siapa yang menanamkannya? Mungkin juga, bisa dilihat dalam dunia pendidikan saat ini. Kita ambil contoh hal yang sepela saja tentang ujian nasional. Apakah mereka benar –benar jujur mengerjakan ujian nasional dengan kemampuan siswa masing –masing. Saya rasa tidak, mengapa? Dari pihak sekolahan sendiri, dengan adanya system ujian nasional dengan batas nilai kelulusan makin banyak kebohongan yang muncul. Atas nama baik sekolah pasti menginginkan semua siswannya lulus semua dengan manaikkan nama dari sekolah tersebut. Berbagai cara ditempuh dari pihak sekolah untuk tujuan tersebut, semisaql dengan memperbolehkan siswa contek –contekan pada saat ujian, tak jarang juga guru –guru memberikan jawaban ujian. Memang tak banyak yang seperti itu, tapi dari beberapa sekolah sudah mewakili kesimpulan tentang kejujuran di lembaga pendidikan. Padahal dunia pendidikan adalah tempat satu –satunnya yang masih diperhitungkan dalam mncetak generasi yang jujur dan amanah. Dari pihak siswa sendiri, tekanan yang begitu besar agar dapat lulus pun membuat berbagai cara agar lulus. Dengan membeli kunci jawaban di lembaga –lembaga yang curang, mencotek temennya, atau membayar kepada pihak sekolah. Sungguh disayangkan apabila sudah begitu bagaimana kelak nanti bila sudah bekerja atau bahkan duduk di lembaga –lembaga pemerintahan. Diatas merupakan sedikit pendapat tentang kejujuran pada saat ini. Kini kembali pada diri kita masing –masing pada setiap individu, bagaimana ia menyikapi arti kejujuran ataupun membiasakan dalam menjalani kehidupan didunia. Ketika kita tahu hukumnya dalam agama kita?apa yang akan kita lakukan? Jawablah pada diri kalian dan lakukanlah jika itu baik dan sesuai tuntunan Allah SWT.

sike mart riskatd
mahasiswa pgsd uny 2008

Rabu, 18 Mei 2011

Kisah Untukku

Manusia tak kan ada yang sempurna, setiap langkah kehidupan manusia tak luput dari kesalahan dan dosa. Termasuk aku yang menjadi lumbung segala dosa, yang selalu tak luput dari kesalahan. Keimananku lemah untuk mengangkatnya, ku tak kaya dengan memiliki semua pemahaman tentang agamaku. Ku terlanjur dalam kehidupan yang gelap. Kegelapan yang menyelimuti akan perjalanan ku di dunia ini. Sempat ku lupa akan keyakinanku, sempat hilang dari jalan yang ku tuju. Seakan penuh kabut yang begitu tebal hingga ku tersesat. Semakin lama semakin aku menjauh akan kepercayaanku dulu. Semakin ku lupa akan tujuan kehidupanku di dunia ini.
Namun muncul sosok seorang yang mengubahku tuk kembali ke jalan benarku, memberiku pengharapan dengan perasaanya tuk kembali ke jalurku. Dengan perhatian dan semua yang kau berikan, ku yakin kau yang kan menuntunku hingga ku tua. Menjadi pendaping sehidup semati dalam jalan ALLAH SWT. Hatiku kembali bersih dari kabut yang selama ini menutupi jalanku,membuka lembaran baru tuk meneruskan langkahku dengan iringan semangatnya. Harapanku adalah sosok itu. Sosok pengubah hidupku yang buruk menjadi hidup yang lurus. Semangatku begitu besar agar aku cepat selesai dalam ku menempuh pendidikan, ku ingin melingkarkan cincin penahan hatinya agar hanya untukku. Doaku setiap waktu hanya untuknya, karna dialah aku kembali ke jalan-Nya.
Namun semua ternyata hanya fatamorgana bagiku, pupus sudah semua angan dan pengharapanku. Dia sosok yang indah bagiku, begitu pula memupus semangatku. Aku memang bukan lelaki yang sempurna untuknya, ku memang tak layak baginya. Walau begitu besar hati ini untuk memilikinya, namun itu tak cukup. Kau ingin pendamping yang tak ada di diriku. Dan aku tahu……
Agamaku saat ini masih belum pantas jika ku sandingkan dengannya, ku menyadarinnya. Sempat ku terjatuh kembali. Namun ini bukan akhir, dia telah menuntunku sampai saat ini. Kan ku perjuangkan segalanya ke jalan ALLAH SWT. Walau ku bukan makhluk yang sepanuhnya baik.Tapi aku tak pernah lelah untuk memperbaikinya, usaha dan keyakinanku untuk mencari dimana Tuhanku terus ku tangguhkan. Ku ingin setiap sebutan nama –NYA, hati ini bergetar dan merasa rendah. Ku ingin ketakutan menguasaiku ketika larangan –NYA ku langgar, memohon ampun atas segala dosaku. Amin.

Selasa, 10 Mei 2011

Manusia tak kan ada yang sempurna, setiap langkah kehidupan manusia tak luput dari kesalahan dan dosa. Termasuk aku yang menjadi lumbung segala dosa, yang selalu tak luput dari kesalahan. Keimananku lemah untuk mengangkatnya, ku tak kaya dengan memiliki semua pemahaman tentang agamaku. Tapi aku tak pernah lelah untuk memperbaikinya, usaha dan keyakinanku untuk mencari dimana Tuhanku terus ku tangguhkan. Ku ingin setiap sebutan nama –NYA, hati ini bergetar dan merasa rendah. Ku ingin ketakutan menguasaiku ketika larangan –NYA ku langgar, memohon ampun atas segala dosaku. dalam setiap hembus nafasku, ku syukuri akan nikmat yang begitu besar kau berikan. walau tergadang aku masih merasa kurang puas akan apa yang telah aku dapat,kadang merasa tak beruntung akan kehidupan yang aku jalani. kini pun aku merasa

Senin, 09 Mei 2011

Aku saat ini

Kini begitu aneh terasa
Perubahan yang tak kuinginkan menguasaiku
Niat yang kuinginkan perlahan sirna
Terbelenggu dan hanyut oleh waktu
Sikap yang bukan diriku tercermin jelas
Nyata dan sulit terhapus
Kadang berpikir tuk lepas namun terlalu kuat
Begitu hebatnya hingga ku tak kuasa
Hari yang kulalui bahkan bukan diriku
Pilihan yang ku anggap pengubah
Namun tetap tak menyentuh diriku
Seakan aku yang bukan aku kokoh dalam raga ini
Berkuasa tak sesuai inginku
Kuingin lepas…..
Dan kembali ke arah yang kubayangkan……….

Senin, 02 Mei 2011

NII: Jilbab dan Shalat Lima Waktu tidak Wajib???

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO - Muhammad Nuski, staf pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang pernah mendampingi sejumlah mahasiswa yang terpengaruh ideologi NII pada tahun 2009-2010, menyebutkan gerakan ini lebih tepat disebut sebagai organisasi penipu.

Berdasarkan wawancara sejumlah anggota NII dari Unsoed, Nuski menyebutkan mereka tidak pernah didoktrin tentang pendirian negara Islam Indonesia (NII). Mereka juga tidak diajarkan skema perjuangan layaknya sebuah gerakan radikal.

Ajaran yang diindoktrinasi oleh pentolan NII itu justru mengenai ajaran Islam yang sudah menyimpang. ''Antara lain, seperti pakaian jilbab bagi kaum muslimah yang disebutkan tidak wajib atau kewajiban shalat lima waktu yang juga disebut tidak diwajibkan dalam Islam,'' katanya.
baca lebih lanjut

Ubah Ideologi Negara, NII Masuk Parpol

Mantan Menteri Peningkatan Produksi NII KW 9 Imam Supriyanto menyebutkan NII KW 9 memiliki tiga misi yakni pendidikan, ekonomi dan politik. Misi politik dari NII menemukan momentumnya seiring proses reformasi sejak 1998 silam dengan dibukanya keran demokrasi di Indonesia.

"Dengan munculnya era demokrasi, mereka (anggota NII) masuk partai politik seperti Partai Demokrat, Partai Golkar dan lain-lainnya," ujarnya saat bertemu Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di gedung DPR, Jakarta, Senin (2/5/2011).
baca lebih lengkap

Senin, 25 April 2011

Ba'asyir: SBY Kafir

Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kafir. Hal itu dikatakan terdakwa kasus terorisme Rais al-Am Majelis Anshor At-Tauhid Abu Bakar Ba'asyir dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (25/4).

Menurut Ba'asyir, SBY pantas disebut kafir karena gagal menjalankan syariat Islam di Indonesia. "Itu sudah menjadi konsekuensi, jika seorang pemimpin di negara ini tidak menjalankan syariat Islam dengan benar. Sangat pantas jika saya mengatakan bahwa SBY itu seorang kafir," tegas Ba'asyir.

"Pemimpin manapun yang memimpin negara ini, tetapi tidak menjalankan hukum Islam dengan sebagaimana mestinya, maka hukuman yang layak diberikan kepada orang itu adalah hukum kafir," ungkap Ba'asyir.
baca lanjutannya

Kamis, 14 April 2011

AKU YANG TERKUCILKAN

Bruuakk…bruuuakk…duuuaaarr…..duuaarrr!!!!
“Enggak mau pa !” teriakku, sambil ku lempar nasi kucing yang diberi ayahku.
“Ini udah tak beliin makan malah kau lempar Bar, tak hargai ayahmu nie ..kurang ajar kau Bar, matilah kau Bar !” teriak ayahku sambil memegangiku yang terus meronta –ronta…
Aku tendangi apapun yang ada di dekatku, entah itu barang –barang ayahku, dinding kamarku, bahkan ayahku sendiri sambil ku teriakkan sumpah serapah yang tak jelas, yang jelas aku merasa benci dengan ayahku.
Kepalaku pusing tak sadarkan diri, ku lempari semua yang ada didekatku kepada ayahku, tak jarang tubuh ayahku memar, ku ketahui setelah ku sadar. Semua teriak menghampiriku, membujukku dengan segala rayuan mereka namun ku tak bergeming. Sudah terlanjur hilang akal sehat ini untuk menerima rayuan itu. Yang ada dipikiranku adalah kosong, tak terkendali.
Beberapa saat ketika aku mulai tenang, kepalaku terasa pusing dan kulihat di sekitarku banyak orang yang semuanya memperhatikanku seolah aku adalah tontonan, aku tak sadar apa yang telah aku lakukan tadi.
Mereka menghina dan menertawakanku, sambil perlahan meninggalkanku. Ku lihat ayahku memegangi kakinya yang nampak bengkak dan memerah, sambil dia bilang “ sakit ini Bar, kau lempar batu itu tak kau kasihani ayahmu ini?! Lihat apa yang kau lakukan ini, mereka menjauhimu Bar! Sembunyi saja kau dikamar, jangan kau keluar lagi!!” teriak ayahku.
Aku hanya bisa diam tanpa kata, dan bersembunyi dalam gelapnya kamarku.
Namaku Akbar, yang ku ingat hanya itu. Ku berasal dari lampung, yang merantau dengan kedua orang tuaku di Pulau Jawa. Yang sekarang tinggal dengan ayahku di Yogyakarta, tepatnya di Minggiran. Ayahku sudah bercerai dengan ibu kandungku 2 tahun yang lalu, mungkin karena kerasnya kehidupan aku menjadi seperti ini, terkucilkan. Aku masih berusia 7 tahun, yang harusnya tak mengalami kehidupan seperti ini, yang layaknya mendapatkan kasih sayang penuh dari kedua orang tuaku, tapi apa yang telah aku dapat selama ini?
Aku terkucilkan, ku tak seperti anak lainnya, yang ada di hari –hariku hanyalah bertemanan dinding kamar, dalam hatiku teriak, aku normal dan aku seperti anak lainnya, hanya keadaan seperi ini yang membuatku lepas kendali. Hanya berteman kosong dan ejekan yang kuterima, ku benci ayahku, bukan sekitarku, aku menyalahkan ayahku!
Orang – orang sekitarku terlalu baik untukku, namun terkadang ulahku yang membuat mereka tak baik denganku, ku ingin selalu ditemani entah siapapun itu.
Ayahku tiap hari mengayuh sepedanya untuk mencari sesuap nasi hingga petang menjelang sebagai pelukis jalanan, tak diajaknya aku. Ku ditinggal dengan kesendirian di kamar, hanya bisa melihat anak – anak seusiaku berseragam merah putih dan menenteng tas.
Berangkat mas ? tanyaku pada mas kost.
Iya Bar mau berangkat kul, Akbar dah mandi belum? Jawab mas kost
Belum mas, tapi sudah cuci muka.
Tiap hari hanya seperti itu, tak pernah berubah ku selalu ditinggal sendirian di sini. Padahal aku ingin ada orang yang mengajakku berbicara. Mengajakku bermain dan membimbingku. Tapi apa yang ku dapat?
Bahkan waktu itu kakak – kakak kost yang ku huni dengan ayahku menjauh dariku, padahal tadinya mereka begitu baik denganku, begitu memperhatikanku. Karena ulahku sendiri aku terkucilkan, aku tak sadarkan diri melakukanya, apakah itu salahku? Apa aku pantas seperti itu? Aku menjadi tak terkendali ketika ayahku datang.
Aku ingat semua masa laluku, tapi tak mngerti apa yang kurasa. Suatu ketika ku diajak berkumpul dengan kakak – kakak kost, yang mereka bicarakan adalah aku. Tapi aku tidak tahu maksudnya, hanya bisa tersenyum dan menjawab pertanyaan dari mereka.
Mereka menanyaiku tentang kehidupan yang telah aku alami,”Apakah ayahmu sering memarahimu dengan fisik?” tanya mereka.
“Tidak” jawabku singkat
Dimana ibumu? Apakah kau punya saudara?
Ibu di jakarta dan aku punya kakak yang sudah kelas 6.
Kenapa kau tak ikut ibumu Bar?
Aku hanya bisa diam. Aku tak bisa menjawab karena aku tak tahu. Dan sampai disitu semua menjadi sunyi.
Ada kawan ayahku yang menceritakan kenapa aku bisa ada di Jogja, bahwa sebenarnya ayahku sudah menikah lagi dengan wanita Jogja, namun setelah sebulan menikah ibuku mengantar aku ke ayah, bahwa ibuku sudah tidak bisa mengurusi aku karena tingkah lakuku. Ketika aku bersama ayahku, ibu tiriku kabur entah kemana setelah mengetahui ulahku seperti apa. Dan kehadiranku ke ayahku merubah segala kehidupan ayahku, ia diusir sampai lima kali dari tempat aku tinggal, karena perbuatanku. Bahkan aku sempat sekolah di kelas 2, namun karena ekonomi ayahku yang tak kuat membiayaiku dan tingkah lakuku di sekolah maka aku berhenti. Dan menjadi anak terasingkan.
Semua yang dikatakan benar, namun aku tak bisa memikirkanya dan hanya bisa tersenyum lebar karena aku tak paham. Aku tahu tak seharusnya aku membenci ayah, Tapi keadaanku yang membuat seperti itu, ayah begitu menyayangiku tapi caranya salah Dia orangnya keras dan aku menjadi keras hingga tak ada yang mengalah, dan dibiarkan aku dalam penjara kehidupan saat ini.
Seperti sebelumnya aku dan ayahku kembali diusir dari tempat kostku, karena dengan keadaanku saat ini membuat orang – orang yang tinggal menjadi tidak nyaman. Akhirnya aku pindah ke tempat kost baru. Apa yang kudapat sama saja, aku tetap merasakan kehidupan seperti yang sebelumnya, tak berubah sedikitpun.
Aku menyadari semua kelebihan yang aku punya, yang lebih baik dari anak – anak normal lainnya. Daya ingatku tinggi dan cepat menghafal ketika aku normal, aku suka membaca semua buku yang diberikan kepadaku. Aku cepat menghafal perkataan dan lirik sebuah lagu, bahkan aku bisa menyanyikanya dengan baik. Karena kakak – kakak kostku pernah bilang bahwa suaraku bagus dan cepat menghafal.
Suatu ketika entah apa yang terbesit dari pikiranku waktu itu, kata hatiku berontak dan harus pergi dari tempat ini. Aku pergi dari kehidupanku yang membelenggu ini, meninggalkan ayahku seorang diri, aku pergi ketika dia belum pulang dari bekerja. Aku tak memikirkan apa yang akan terjadi nanti setelah dia tahu aku tak kan kembali lagi. Aku tak akan kembali ke tempat ayahku lagi, biarkan dia mencariku kemana saja. Aku sudah terlanjur membencinya yang mebuat aku terkucilkan.
Aku terus berjalan entah kemanapun yang ku mau, ku tak tahu tujuan. Aku tak memikirkan apa yang akan ku temui nanti. Aku hanya bermodalkan diri dan rasa yang kadang tak sadarkan diri. Kadang ku bernyannyi sendiri dalam perjalananku, ku biarkan orang menganggapku seperti apa. Aku sudah tak punya rasa lagi saat ini. Aku ganjal perut ini dengan makanan yang ku temukan di jalan atau tempat sampah, ku minum air yang menggenang dijalan. Hingga tubuhku kering penuh dangkal, tapi ku sering membaca tulisan – tulisan yang ku temui. Mencoba memahami tulisan itu, namun tetap tak ku mengerti.
Hingga ku bertahan 2 tahun hidup dijalanan, ke bertemu dengan kakek tua yang menggunakan tongkat alat bantu ia berjalan. Mengajakku berbicara dan membawakan makan yang layak untuk ku makan, entah apa yang ada dipikiranya, kenapa ia mau mendekatiku dan berbuat baik kepadaku. Dia mulai mendekatiku ketika ku membaca sebuah buku berjudul Secret yang usang terbuang ditempat sampah. Aku memang tak paham isinnya, tapi tidak tahu kenapa aku suka membacanya. Kakek tua itu tiap hari datang menghampiriku untuk memberiku makan dan membawakan buku untuk kubaca.
Hai nak, ini masih ada makanan yang banyak dan beberapa buku? Kakek bawakan buat kamu, sambil menyerahkan 2 bungkusan plastik kresek.
Ku tatap kakek itu, dan terasa ada sesuatu yang membuat pikiranku seakan perlahan membuka menampakkan cahaya.
Apakah kau malaikat? tanyaku, walau aku tak tahu tentang kepercayaan agama.
“Bukan nak, kakek hanya orang biasa, kakek hanya melihat kau seperti cucuku. Kau suka membaca, dan kakek tahu kau akan menjadi orang yang hebat suatu saat nanti” jawab kakek
Aku hanya terdiam, dan menggumam dalam hati. Suatu nanti ketika kau tahu tingkah lakuku yang tak sadarkan diri, kau akan mengucilkanku seperti orang – orang sebelumnya.
Tapi apa yang terjadi, dia tidak menjauhiku ataupun mengucilkanku. Bahkan ia semakin dekat denganku dan sering mengajakku berbincang. Aku dibawa kerumahnya dan dirawat oleh kakek itu. Ternnyata dia adalah orang yang berlimpah harta, namun hidup dengan kesendirian. Istrinya telah meninggalkanya lama dan tak mempunyai anak. Saudaranyapun tak ia miliki. Dia hidup sendiri sepertiku, sendirian yang berteman sepi namun berkecukupan. Dibiayainya semua kehidupanku, aku dirawatnya seperti cucunya sendiri. “Kenapa dia dulu mengatakan aku mirip dengan cucunya padahal dia tidak mempunyai anak?” pertanyaan yang kusimpan dalam hati yang tak bisa kusampaikan. Kebiasaanku yang tak sadarkan diri dan mengamuk berangsur lenyap, gelapnya hati perlahan dikuasai oleh cahaya yang menyadarkanku. Aku di rawat oleh psikolog khusus yang didatangkan oleh kakek itu tiap hari, aku juga mulai dijejalkan pengetahuan oleh guru prifat secara rutin yang di undang oleh kakek. Diajarkanya aku tentang agama, adanya sang pencipta dan pengatur kehidupan ini. Dimana aku dituntun ke jalan tuhan agar aku dapat bersyukur atas apa yang diberikany –NYA terhadapku.
Layaknya aku cucunnya sendiri, semua keinginanku dipenuhinya. Aku disekolahkan lagi ke SD UMUM disekitar tempat tinggal kakek, hingga aku lulus SMU. Aku tak butuh waktu lama, untuk lulus. Karena kepandaianku tak seperti orang normal.
Suatu ketika setelah sehari aku lulus, baru berani aku menanyakan pada kakek tentang cucunya.
“Kek, kenapa waktu pertama merawatku kakek mengatakan aku mirip dengan cucu kakek?” tanyaku dengan nada rendah, takut menyinggung perasaan kakek.
Kakek hanya tersenyum, dan hanya menjawab “bukan mirip nak, tapi kau ditakdirkan menjadi cucuku sekarang. Sebagai pewarisku, aku melihatnya ketika aku pertama kali melihatmu”
Jawaban yang membuatku janggal, kenapa ia memilihku, bukankah masih bayak anak yang ada di panti asuhan atau dimanapun yang layak dari pada aku.
Baru ku ingat bahwa aku masih mempunyai ayah, dimana ayahku sekarang? Bagaimana keadaanya? Aku baru menyadari bahwa semua yang dilakukan oleh ayahku adalah yang terbaik buatku, karena keadaan yang menimpa ayahku kehidupanku seperti itu, semata –mata bukan karena salah ayahku. Aku ingin menemuinya dan meminta maaf karena ku meninggalkannya dan maaf atas kebencianku,
Aku telah bekerja di salah satu perusahaan yang besar, dan memiliki beberapa usaha sampingan. Aku tinggal bersama kakek, dan berbalik ku yang merawatnya. Dia pengubah kehidupanku, dia adalah cahaya terang dalam gelapku, penuntunku ke jalan Tuhan Allah SWT.
Suatu ketika saat ku berjamaah dengan kakekku, tak kusangka itu adalah pelajaran terakhir yang ku ambil dari kakekku. Dia menghembuskan nafas terakhir ketika salam terakhir, sebelum shalat dia meminta untuk menjadi imam dan mengatakan dia ingin aku mencari ayah kandungku.
“Nak, sudah lama kakek tak menjadi imam, sekarang kakek yang menjadi imam” sambil memegang tanganku.
Di lebih mendekat denganku dan berbisik di telingaku.
“Nak, mungkin ini terakhir kali aku bisa berjamaah denganmu, nanti kau cari ayahmu. Kau tahu pasti apa yang akan kau lakukan terhadap ayahmu, sekarang qhomatlah.”
Belum sempat aku menjawabnya, aku segera qhomat. Ternyata itu adalah kalimat terakhir untukku.
“Betapa mulianya kau kek, hatimu begitu bersih dan agung hingga kau kembali ke pangkuan-NYA dengan cara seperti itu. Hatiku begitu sedih dan tak hentinya aku mendoakanmu disamping makam tempat kau terbujur kaku. Kau kan bahagia disana kek, surga menunggumu. Aku kan lanjutkan warisan kebaikanmu dan kan ku penuhi permintaanmmu”
Aku membuat panti asuhan yang menampung anak – anak jalanan. Meberikan rehabilitas dan pendidikan yang layak secara gratis kepada mereka. Aku ajak mereka seperti kakek mengajakku dahulu. Aku ingin tak ada yang mengalami apa yang ku alami dulu.
Aku mencari keberadaan ayahku yang tak tahu dimana, ku mulai telusuri dari terakhir kali aku meninggalkannya, namun tak ada hasilnya. Entah dimana ayahku saat ini?
Ku sudah sebarkan di surat kabar bagi yang menemukan ayahku, akan ku beri imbalan yang sepantasnya dalam jumlah besar.
Namun setahun berlalu tetap tak kunjung datang informasi tentang keberadaan ayahku. hingga tak sengaja ku Shalat Jumat di daerah Bantul, ku berkenalan dengan seorang kakek.
“Assalamualaikum anak muda, ada keperluan apa anda di sini?” sapa kakek itu
“Wa’alaikumsalam kek, saya sedang mencari ayah yang sudah lama tidak bertemu.” Jawabku sambil ku keluarkan fotonya, foto yang ku dapat dari tempat kostku dulu.
“Kakek tahu orang ini?”tanyaku berharap kakek ini tahu.
“Coba nak, kakek lihat. Subhanallah… benar nak ini ayahmu?” tanyanya kaget.
“Benar kek, kakek tahu?”tanyaku tak kalah kagetnya.
“Nama ayahmu Lukman?”tanyanya kembali
“Iya kek”jawabku singkat penasaran, apakah kakek ini benar kenal ayahku.
Dia tidak menjawabku dan mengajakku ke pemakaman umum sekitar situ.
“Kenapa kakek membawa aku kemari kek, apa hubunganya dengan ayahku?” tanyaku penasaran dan galau merinding.
Kakeku membawaku ke batu nisan yang tertulis “ LUKMAN DINOTO BIN SUYONO, LAHIR 07 – 07 -1959 – WAFAT 17 – 07 – 2010”
Aku merasa beku melihat tulisan di batu nisan itu, tubuhku gemetar dengan kencangnya. Air mata ini tak henti menetes, sambil ku peluk batu nisan itu. Aku seakan tak bisa memaafkan diriku sendiri, dosaku begitu besar. Aku belum sempat minta maaf ke ayahku, kini aku tak bisa. Dan rasa bersalahku terus menghantuiku. Gelap hatiku kembali muncul.
Kakek menceritakan semua kejadian yang menimpa ayahku, dia adalah orang yang terakhir dekat dengan ayahku. Diambilnya surat titipan ayah untukku jika aku bertemu dengannya. Ku baca surat itu perlahan dengan isak tangisku yang semakin kencang.
Ayah meminta maaf padaku, tentang keadaanku dulu yang membuat aku seperti itu.
Aku tak bisa berfikir lagi, hatiku hampa. Kosong yang ada hanya pennyesalan menyalahkan diriku sendiri.
Namun entah mengapa ku mendengar suara dari lubuk hatiku.
“Nak, berdirilah dan melangkahlah. Ayah minta maaf atas semua tindakanku kepadamu nak. Ayah juga sudah memaafkanmu. Kembalilah pada dirimu, lanjutkan kehidupanmu nak. Jangan lagi kau dikuasai oleh gelapnya hatimu dulu. Ikuti cahaya dalam hatimu. Ayah baik – baik saja di sini”
Aku tersadar, terbangun. Ternyata aku pingsan selama 3 hari di rumah sakit. Suara itu terus terngiang di telingaku. Aku bangkit dan berdiri sambil ku berdoa , “terima kasih ya Allah SWT atas semua karuniamu dan petunjukmu, terima kasih ayah telah memaafkanku. Aku akan terus berjalan, dan berlari untuk kebaikan di dunia dan akhirat. Ku kan perjuangkan untuk kehidupan anak – anak terlantar. “
Ku mendirikan panti asuhan untuk anak –anak terlantar dibeberapa tempat. Dan salah satu panti asuhan yang besar ku namai “Panti Asuhan Lukman” sebagai penghormatan dan amanat ayahku.
Sampai aku dipanggil oleh–Nya kelak untuk mengikuti kakek dan ayahku, aku akan terus berjuang untuk kemanusiaan terutama untuk anak – anak terlantar. Kehidupanku untuk anak – anak diluar sana.

Senin, 11 April 2011

AKU MERASAKANNYA

Tak pernah ku merasa hawa sehangat ini,
Di dalam hatiku,
Dan tak pernah ku rasakan hawa sedingin ini,
Di dalam tubuhku,
Dua rasa penguasa hatiku saat ini,
Membuat raga ini tak hentinya menggigil bergetar,
Terpasung diam tanpa arah,
Otak ini berjalan begitu membingungkan,
Serumit kehidupan yang kujalani,
Beribu syaraf otakku seakan terlilit tak dapat terlepas,
Membesar dan menggema dalam pikiranku,
Terdengar bisikan yang tak terwujud,
Berisik dan asing dalam telingaku,
Tak jelas terucap , sehingga tak ku pahami,
Udara yang kuhirup begitu berat di hidungku,
Seakan muak dan lelah sekian lama seperti itu,
Merasa bosan hingga sulit kuhirup,
Kelu lidah ini tuk mengucap,
Sepatah katapun tak dapat tercipta,
Berat dan kaku bibir ini membangkang,
Begitu sulitnya ku perintahkan tuk bernada,
Pandanganku mulai kabur dari kenyataan,
Buram tak jelas apa yang kulihat,
Perlahan terang itu menjadi gelap,
Seakan cahaya telah kalah dalam berperang,
Kegelapan tertawa lepas atas kemenanganya,
Berkuasa menjajah cahaya dalam hidupku,
Ototku begitu lemah tuk ku gerakkan,
Seakan ikut kalah dalam peperangan,
Sulit dan berat ku angkat tangan ini,
Hanya setitik gerak jemariku menari,
Namun tak tahan lama tuk bisa ku kendalikan,
Apa yang ku alami,
Begitu rumit ku mengerti,
Karena yang kuingat hanya semua gejolak permasalahan,
Kerumitan yang menghantuiku selama ini,
Menemani dengan setianya kilasan masa lalu,
Jepretan semua perbuatanku terpampang dilayar pikiranku,
Berganti perepisode yang kulewati,
Semasa kecil hingga ku seperti ini,
Terus berputar tayangan itu yang berlahan menjadi buram tak jelas,
Hingga gelappun menguasainya……
Kini yang ada hanya gelap, kosong, sunyi ………..

Pemikiran Penganut Kebebasan

Kekayaan, derajat, pangkat, kesejahteraan, kemuliaan, keagungan, uang?
Apa yang dicari manusia? Keegoisan kaum –kaum pencari kekuasaan,
Propaganda –propaganda kaum atas menjatuhkan si kecil,
Permainan kelas atas begitu transparan di masyarakat,
Rezim -rezim yang berkuasa dari abad kemerdekaan,
Tak pelak kekuasaan saat ini layaknya dayung dibeberapa kapal yang tak bermesin dan tak berlayar,
Perebutan untuk memanfaatkan sebuah dayung dengan segala akal dangkalnya,
Peperangan taktik saling menjatuhkan,
Bagaimana ia mendapatkan dayung itu tuk mengayuh kapalnya,
Mendayung hingga mencapai perhiasan harta karun kekuasaan,
Bukan dayung yang mereka perebutkan,
Tapi akhir tujuan tadi, yaitu kekuasaan.
Mereka berfikir dengan ideologi –ideologi yang mereka anut,
Kebijakan keegoisan suatu golongan masing –masing yang paling benar,
Tak salah memang,
Warisan pejuang –pejuang sejarah bangsa begitu mengakar,
Runtuhnya kekusaan awal kemerdekaan berganti dengan kekuasaan baru,
Tersusun rapi sesuai rencana si pemikir ulung,
Cara yang tak etis untuk kehidupan manusia pun seolah menjadi umum,
Tak lagi kawan, saudarapun lenyap apabila menjadi pembangkang,
Kekuasaan keideologian menjadi barisan bersenjata,
Beda ideology? Mati !!!
Kejam permainan kelas atas seperti itu, tak hayal penyuara dan pengerak suatu bangsa pun teracuni,
Karangan publikpun membuatnya menjadi golongan yang pesakitan,
Tak ada lagi pengkritik yang berdiri tegap melantangkan nyanyiannya,
Seperti tikus yang terjepit dalam jebakan,
Bernyanyi dan bersyair namun terpasung dibalik jeruji besi,
Permainan kata yang terkoar menutupi kelemahan yang dibahas,
Mengalihkan semua opini dan memulai dengan permainan yang baru,
Transparan namun begitu rahasia,
Apa akibatnya?
Ketidak tahuan masyarakat umum, teracuni dan terjebak,
Pemikiran yang dangkal hanya mengiyakan tau menolak,
Namun tahukah yang ada dibalik semua itu,
Public berbahagia dengan lagu –lagu kaum atas,
Menyiarkan ke halayak masyarakat tuk beropini,
Kejam? Mungkin.
Pandai ? ya, dengan banyak kelicikan yang tak terlihat begitu berhasil menghipnotis kaum kecil,
Akankah semua bisa berakhir? Aku dan kamu mungkin berpikir sama, semua itu takkan pernah berakhir,
Cita –cita yang dicanangkan pejuang demonstran tak kan tercapai,
Begitu tinggi walau kemungkinan itu ada,
Hanya bisa berkata tanpa berbuat, hanya bisa teriak ketika tertindas,
Gejolak –gejolak perjuangan terantai dan terpenjara,
Hanya sebuah pemikiran si penganut kebebasan.

Senin, 04 April 2011

Pilihanku.........

semilir angin berhembus pelan,
membuatku terhanyut dalam lamunan,
ketika ku memikirkan jalannya kehidupan,
begitu rumit buatku tertekan,
begitu banyak pilihan dipersimpangan jalan,
begitu berbeda apa yang kupikirkan,
hingga serasa aku dalam kebutaan,

buta dalam kebimbangan,
bimbang akan apa yang akan ku tempuh ke depan,
benar atau salah itu yang ku takutkan,
takut pilihan itu kan menyakiti insan yang lain,
tersirat menjadi perusak keadaan,
tak sanggup ku tuk memilih pilihan itu,
lebih memilih tuk menunggu,
menunggu munculnya jalan yang tak begitu rumit untuk kujalani,
setia dengan angin yang berhemus saat ini.......

Senin, 28 Maret 2011

LAKUKAN SAJA !


Kata -kataku :
*      Berpikir sederhana kan lebih mudah memecahkan masalah daripada berpikir memaksa  dan begitu keras untuk suatu masalah.
*      Ijinkan sejenak pikiran kita ruang yang kosong untuk memilih pilihan yang tak terfikirkan sebelumnya.
*      Jangan ijinkan dan mengelaklah dari situasi negative dalam otak kita, karna suatu yang kita fikirkan belum tentu kenyataan atau fakta yang terjadi.
*      Keinginan belum tentu terealisasi tetapi suatu di luar keinginan yang telah terealisasi memungkinkan suatu harapan dan keinginan yang belum terfikirkan yang lebih baik dari keinginan kita sebelumnya.
*      Perasaan yang sedang kita alami terkadang mempengaruhi setiap langkah yang kan kita tempuh kedepan,tergantung bagaimana kita menyikapi perasaan itu sendiri dan membuat suatu keputusan yang kan merubah jalan kehidupan kita.
*      Sebuah kata baru  yang tertulis akan mengawali kata-kata lain tuk membuat sebuah kalimat yang terangkai dan pemicu kata-kata baru untuk muncul dan membuat kalimat –kalimat baru.

LAKUKAN SAJA !


Kata -kataku :
*      Berpikir sederhana kan lebih mudah memecahkan masalah daripada berpikir memaksa  dan begitu keras untuk suatu masalah.
*      Ijinkan sejenak pikiran kita ruang yang kosong untuk memilih pilihan yang tak terfikirkan sebelumnya.
*      Jangan ijinkan dan mengelaklah dari situasi negative dalam otak kita, karna suatu yang kita fikirkan belum tentu kenyataan atau fakta yang terjadi.
*      Keinginan belum tentu terealisasi tetapi suatu di luar keinginan yang telah terealisasi memungkinkan suatu harapan dan keinginan yang belum terfikirkan yang lebih baik dari keinginan kita sebelumnya.
*      Perasaan yang sedang kita alami terkadang mempengaruhi setiap langkah yang kan kita tempuh kedepan,tergantung bagaimana kita menyikapi perasaan itu sendiri dan membuat suatu keputusan yang kan merubah jalan kehidupan kita.
*      Sebuah kata baru  yang tertulis akan mengawali kata-kata lain tuk membuat sebuah kalimat yang terangkai dan pemicu kata-kata baru untuk muncul dan membuat kalimat –kalimat baru.

LAKUKAN SAJA !


Kata -kataku :
*      Berpikir sederhana kan lebih mudah memecahkan masalah daripada berpikir memaksa  dan begitu keras untuk suatu masalah.
*      Ijinkan sejenak pikiran kita ruang yang kosong untuk memilih pilihan yang tak terfikirkan sebelumnya.
*      Jangan ijinkan dan mengelaklah dari situasi negative dalam otak kita, karna suatu yang kita fikirkan belum tentu kenyataan atau fakta yang terjadi.
*      Keinginan belum tentu terealisasi tetapi suatu di luar keinginan yang telah terealisasi memungkinkan suatu harapan dan keinginan yang belum terfikirkan yang lebih baik dari keinginan kita sebelumnya.
*      Perasaan yang sedang kita alami terkadang mempengaruhi setiap langkah yang kan kita tempuh kedepan,tergantung bagaimana kita menyikapi perasaan itu sendiri dan membuat suatu keputusan yang kan merubah jalan kehidupan kita.
*      Sebuah kata baru  yang tertulis akan mengawali kata-kata lain tuk membuat sebuah kalimat yang terangkai dan pemicu kata-kata baru untuk muncul dan membuat kalimat –kalimat baru.

ANALISIS FILM FREEDOM WRITERS


FREEDOM WRITERS

A.    Identitas Film 
Judul Film                   : Freedom Writers
Sutradara                     : Richard La Gravenese
Produksi                      : Paramount Pictures, Tahun 2007
Penulis Naskah            : Richard La Gravenese
Pemeran                      : Hillary Swank, Dolores Umbridge, Patrick Demsey, dll.

B.     Sinopsis Film Freddom Writer
Freedom Writers merupakan film yang diangkat dari kisah nyata perjuangan seorang guru di wilayah New Port Beach, Long Beach, California, Amerika Serikat dalam membangkitkan kembali semangat anak-anak didiknya untuk belajar. Dikisahkan, Erin Gruwel (diperankan oleh Hillary Swank), seorang wanita yang berpendidikan tinggi, datang ke Woodrow Wilson High School sebagai guru Bahasa Inggris di kelas 203, di mana terdapat beragam gank ras yang selalu mengelompok, seperti ras kamboja, kulit hitam, latin, dan kulit putih, dan pada saat itu sedang hangat diperbincangkan tentang isu rasisme.
Pada awal kedatangan Erin, para murid sama sekali tidak tertarik dengan kehadirannya. Kabanyakan dari mereka tidak senang  terhadap orang berkulit putih. Mereka menganggap bahwa Erin tidak mengerti apapun tentang kehidupan mereka yang keras, kehidupan yang selalu berada di bawah bayang-bayang perang dan kekerasan. Bagi mereka, kehidupan adalah bagaimana caranya mereka selamat dari kekerasan.
Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Erin, baik dari pihak sekolah yang rasis, hingga pihak suami dan ayahnya. Diskriminasi yang dilakukan oleh pihak sekolah, seperti pemisahan kelas, serta perbedaan fasilitas yang terlihat antara ras kulit putih dan ras di luar itu membuat Erin miris. Agar diterima oleh anak-anak didiknya, Erin mencari cara untuk melakukan pendekatan dan metode pengajaran yang tepat. Namun, sejak Erin disibukkan dengan pendekatan terhadap anak-anak didiknya dan bekerja paruh waktu, timbul masalah baru, ia diceraikan oleh suaminya. Hingga pada akhirnya, ayahnya yang semula tidak mendukung, berbalik mendukung pekerjaan Erin.
Erin paham dengan kondisi anak-anak didiknya yang selalu berkelompok dengan ras mereka masing-masing. Akhirnya, ia menemukan cara untuk menjangkau kehidupan mereka dengan memberikan mereka buku, dan meminta mereka mengisinya dengan jurnal harian. Bahkan, ketika sekolah mendiskriminasikan fasilitas buku, Erin memberikan buku baru tentang kehidupan gank yang lekat dengan keseharian mereka. Sejak membaca jurnal harian yang bercerita tentang kehidupan mereka yang keras, Erin semakin bersemangat untuk mengubah kehidupan anak-anak didiknya, serta menghapus batas tak terlihat yang secara budaya memisahkan mereka dengan cara-cara yang mengagumkan.
Untuk menambah motivasi belajar Erin mendatangkan Mrs. Miep Gies, seorang wanita penolong Anne Frank, anak Yahudi yang hidup pada zaman Hitler dan holocaust-nya. Ia mendatangkan Mrs. Miep Gies untuk berbagi cerita kepada anak-anak didiknya tentang sebuah bencana yang terjadi karena rasisme, serta usaha-usaha Erin lainnya yang mendapat tantangan dari pihak-pihak sekolah.
Akhirnya, keteguhan Erin dalam mendidik mereka berbuah hasil. Anak-anak tersebut, yang semula benci satu sama lain Karena perbedaan ras, akhirnya menjadi berteman dan menghapus sekat-sekat ras di antara mereka. Bahkan, ketika ada kasus penembakan yang menimpa seorang kawan anak didiknya, ia mengajarkan tentang arti kejujuran. Jurnal harian yang telah mereka tulis, diketik dan dikumpulkan menjadi satu buku. Erin menamai kumpulan buku harian murid-muridnya dengan nama The Freedom Writers Diary.

C.    Inovasi Pendidikan dalam Film Freddom Writers
1.      Karakteristik Inovasi
Menurut Everett M. Rogers, 1993: 14-16 (dalam Udin Syaefudin, 2008: 21-22) mengemukakan karakteristik inovasi yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan inovasi adalah keuntungan relatif, kompatibel, kompleksitas, triabilitas, dan dapat diamati.
a.       Keuntungan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya. Dalam film Freedom Writers ini inovasi yang dilakukan oleh Erin Gruwell memberikan keuntungan relatif yaitu, nilai siswa-siswa kelas 203 Woodrow Wilson High School yang semula mendapatkan nilai F, pada akhirnya meningkat nilai para siswanya menjadi B, dan hal terpenting dari inovasi yang dilakukan oleh Erin Gruwell menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan  memberi kepuasan bagi para siswanya.
b.      Kompatibel (compatibility) ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (values), pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang dilakukan Erin Gruwell disesuaikan dengan pengalaman yang dialami oleh para siswanya, yaitu tentang kekerasan rasis. Dalam proses pembelajarannya Erin memberiakn inovasi, misalnya memutarkan video tentang kekerasan dan berkunjung ke museum dengan tujuan siswanya faham bagaimana dampak dari kekerasan.
c.       Kompleksitas (complexity) ialah tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima akanlambat proses penyebarannya. Inovasi yang dilakukan oleh Erin sangat efektif diberikan pada siswanya, karena inovasinya selalu mengaitkan dengan penyelesaian masalah kekerasan rasis, hal ini mudah diterima oleh paras iswanya karena sesaui dengan kehidupan para siswanya tersebut.
d.      Trialabilitas (trialability) ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Suatu inovasi yang dicoba akan cepat diterima oleh masyarakat daripada inovasi yang tidal dicoba lebih dahulu. Saat Erin memberikan buku mengenai kekerasan rasis dan siswanya tertarik, maka pada semester musim panas Erin membekali siswanya beberapa buku untuk dibacanya dengan harapan memberikan dampak positif bagi siswanya.
e.       Dapat diamati (observability) ialah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi. Hasil inovasi yang dilakukan Erin terlihat dari suasana kelas yang tidak berkelompok dengan rasnya saja, namun tidak lagi memandang ras dan saling bekerja sama.
2.      Proses Inovasi
Pada waktu awal mengajar sebagai guru bahasa Inggris di Wilson High School, yang pertama kali Erin lakukan adalah mengobservasi ruang kelas Brian Gilbert seorang guru yang mengajar bahasa Inggris junior. Ia melihat bahwa ruang kelas junior tersebut sangat rapi, kursi-kursinya bagus. Ketika Erin masuk ruang 203 tempat ia mengajar, Erin melihat bahwa bangku-bangku siswanya sudah tua, banyak sekali coretan di mejanya, tirai jendela juga sudah ada yang rusak. Jauh sekali dengan ruang kelas junior. Setelah murid-muridnya masuk kelas, Erin melihat bahwa murid-muridnya berkumpul sesuai dengan ras mereka masing-masing. Orang negro berkumpul dengan orang negro, orang Kamboja berkumpul dengan orang  Kamboja, dan begitu pula ras yang lain berkumpul sesuai dengan warna kulitnya. Saat pertama kali mengajar itu pula Erin melihat perkelahian antara Jamal dan Andre Brion. Erin sangat kaget melihat peristiwa itu karena itu di luar dugaannya, tapi Erin tidak menyerah setelah apa yang ia alami. Erin mengobservasi bagaimana situasi dan kondisi muridnya. Erin berusaha mencari tahu sebenarnya apa yang terjadi di antara murid-muridnya tersebut agar ia bisa memperlakukan mereka dengan tepat sehingga murid-muridnya yang nakal dan acuh dengan pendidikan itu bisa bersemangat bersekolah.
Hari kedua mengajar, Erin meredakan pertengkaran antara Jamal dan Gloria karena Jamal usil mengambil tas Gloria. Erin juga melihat kerusuhan di sekolah tempat ia mengajar. Ia melihat perkelahian antar suku atau ras. Antara Paco yang orang Latin dengan Grant Rice yang orang berkulit hitam, antara Eva Benita yang orang Latin dan Cindy Nigor yang orang Kamboja. Pada saat kerusuhan itu juga Erin melihat bahwa salah satu muridnya ada yang membawa pistol. Erin mengobservasi lagi bagaimana perkelahian antar ras itu terjadi.
Hari-hari berikutnya, Erin menampilkan sesuatu yang berbeda yaitu melakukan berbagai permainan agar sausana pembelajaran lebih menyenangkan, melihat video tentang kekerasan melakukan kunjungan studi ke museum, dan mendatangkan Mrs. Miep Giep sebagai pembicara untuk menjelaskan kekerasan yang terjadi pada kekuasaan Hitler yang dituliskan dalam buku berjudul “The Diary of Anne Frank”.
Erin mampu melakukan proses inovasi denagn baik. Siswa-siswa yang awalnya tidak mau menerima Erin dan tidak mau belajar dan sulit untuk diatur karena selalu berkelompok dengan rasnya pada akhirnya siswanya menerima Erin dan mulai tertarik dengan kegiatan belajar mengajar.
3.      Strategi Inovasi
Udin Syaefudin (2008: 63) menyebutkan ada empat macam strategi inovasi pendidikan, yaitu: strategi fasilitatif, strategi pendidikan, strategi bujukan, dan strategi paksaan. Strategi yang dilakukan Erin Gruwell selama ia mengajar sebagi guru bahasa Inggris di Woodrow Wilson High School diantaranya sebagai berikut.
a.       Strategi Fasilitatif (Facilitative Strategies)
Pelaksanaan strategi fasilitatif dalam pembelajaran yang dilakukan Erin bertujuan untuk menyediakan fasilitas yang diperlukan siswanya dengan maksud agar pembelajaran berjalan dengan mudah dan lancar.
Hal ini dilakukan dengan cara menyediakan buku-buku yang dijadikan referensi dalam pembelajaran, meskipun ia harus bekerja paruh waktu untu mengumpulkan biaya untuk membeli buku tersebut.
b.      Strategi Pendidikan (Re-Educatif Strategies)
Pelaksanaan strategi pendidikan dengan cara antara lain sebagai berikut.
1)      Memahami karakteristik peserta didik.
2)      Memilih metode pembelajaran yang tepat.
3)      Memberikan motivasi kepada siswa.
4)      Melakukan pendekatan, baik secara individu maupun kelompok kepada para siswanya.
c.       Strategi Bujukan (Persuative Strategies)
Erin selalu memberi bujukan pada siswanya, misalnya ketika kakak Andre Dion masuk penjara, dia menjadi putus asa dan menilai dirinya sendiri dengan nilai F. Erin membujuk Andre agar dia bangkit lagi dan dia ingin melihat Andre akan lulus dengan nilai yang baik.
d.      Strategi Paksaan (Power Strategies)
Erin memaksa anak didiknya untuk membaca buku The Diary of Anne Frankagar mereka tahu apa yang terkandung dalam buku tersebut.

D.    Analisis Film Freedom Writers pada Masing-masing Bagian
Inovasi di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan, menurut Udin Syaefudin, (2008: 8). Terkait dengan fim Freedom Writers, di bawah ini akan dikemukakan beberapa inovasi pendidikan yang dilakukan oleh Erin Gruwell sebagai seorang guru bahasa Inggris di Woodrow Wilson High School, Long Beach, California, Amerika Serikat di kelas 203.
1.      Bertukar Tempat Duduk
Melakukan kegiatan pembelajaran dengan musik dan puisi kemudian memindahkan tempat duduk siswa  dengan perbatasan baru  dengan tujuan untuk mengurangi kesenjangan antar kelompok dan lebih mengenal satu sama lain. (disc I ’00.18.57 s.d. ‘00.21.50).
2.      Dialog Bersama
Pada saat Tito mengolok-olok Jamal yang berkulit hitam dengan menggambar karikatur orang negro yang berbibir tebal. Saat itulah Erin ingat bahwa kejadian ini pernah terjadi yaitu pada jaman Hitler, orang-orang membuat gambar karikatur orang Yahudi yang berhidung sangat mancung dan besar. Erin mengajak dialog murid-muridnya tentang holocaust dan geng paling bersejarah di dunia. Erin berusaha menyadarkan mereka. Perhatian para siswa mulai terpusat dan hal tersebut sangat menarik siswanya karena sesuai dengan kehidupan mereka . (disc I ’00.26.17 s.d. ’00.28.58).
3.      Line Game (permainan garis)
Erin mengajak murid-muridnya untuk bermain permainan garis yaitu dibuat garis dengan menggunakan isolasi, lalu Erin akan memberikan sejumlah pertanyaan. Jika pertanyaan itu cocok dengan mereka, mereka harus maju ke garis berhadap-hadapan dengan teman-temannya. Lalu mundur lagi untuk pertanyaan berikutnya. Tujuan dari permainan ini adalah agar para murid saling mengenal, memandang satu sama lain, mengakrabkan mereka. (disc I ‘00.39.30 s.d. ‘00.42.15).
4.      Buku Jurnal Harian atau Catatan Harian
Erin memberi siswanya sebuah buku untuk diisi dengan lagu, puisi, hal baik, maupun hal buruk. Apapun yang ingin mereka ungkapan ditulis dalam buku tersebut. Pada intinya, Erin memerintahkan siswanya agar menulis buku harian. Hal ini merupakan tindakan yang dilakukan Erin untuk lebih mengenal siswa-siswanya dan dapat memberi tindakan lanjut terhadap para siswanya. (disc I ‘00.43.36  s.d. ‘00.45.15)
5.      Memberi Buku Bacaan tentang Geng dan Kekerasan
Setelah membaca semua buku harian para siswanya yang rata-rata menceritakan tentang geng dan kekerasan, timbul ide Erin untuk memberikan mereka buku bacaan tentang anggota geng dan kekerasan. Erin memberikan buku yang berjudul Burango Street, dan para siswa tertarik untuk membaca buku tersebut. (disc I ‘00.53.34 s.d. ‘00.53.59).
6.      Study Tour ke Museum of Tolerance
Setelah mengamati siswa-siswanya Erin berpikir bahwa siswa-siswanya tersebut haus akan ilmu pengetahuan yang ada di dunia luar. Oleh karena itu, Erin meminta ijin untuk mengajak para muridnya tour keliling museum. Erin ingin menyadarkan mereka bahwa apa yang terjadi diantara mereka belum sepadan dengan penderitaan yang dialami oleh orang yang hidup pada jaman kekuasaan Hitler seperti Anne Frank.
Tour keliling museum ini memberikan dampak positif bagi para siswa Erin. Setelah tour keliling museum, Erin mempertemukan para siswanya dengan korban holocaust. Semua yang dilakukan Erin ini tidak akan dilupakan oleh para muridnya. Tujuan Erin melakukan ini adalah agar muridnya bisa bersatu dan lulus dengan nilai yang memuaskan. Seusai Tour dan berbincang-bincang dengan korban holocaust, perilaku murid Erin sedikit demi sedikit berubah. Mereka menjadi akrab satu sama lain. Seperti Marcus yang berkulit hitam dan Ben yang berkulit putih. (disc II ‘00.00.19 s.d. ‘00.03.56).
7.      Toast for Change
Pada awal memasuki semester baru, siswa diajak untuk menceritakan pengalamnnya, dan melakukan perubahan terhadap diri masing-masing kemudian bersulang atas perubahan yang akan mereka lakukan. Setelah mereka bersulang dilanjutkan dengan mengambil bingkisan yang berisi empat buku yang akan dibaca para siswa untuk satu semester ke depan di musim panas, yang salah satu dari buku itu berjudul “The Diary of Anne Frank”. Pada waktu memberikan buku itu, Erin memberikan sedikit pesan atau nasihat untuk para siswanya bahwa ada harapan yang menanti di masa depan dan jangan menyerah dengan kondisi yang terjadi. (disc II ‘00.06.29 s.d. ‘00.07.10).
8.      Taste for Change dan Concert for Change
Setelah semua siswa membaca buku berjudul “The Diary of Anne Frank”, siswa diperintahkan menulis surat untuk Miep Gies yang merupakan orang yang menolong Anne Frank. Siswa tertarik dan mereka bekerjasama mengumpulkan dana untuk mengundang Miep Giess ke sekolahnya untuk menceritakan kejadian yang terjadi pada jaman kekuasaan Hitler tersebut. (disc II ‘00.17.17 s.d. ‘00.17.55).
9.      Melihat Video Freedom Ride
Siswa Melihat video freedom ride yang berkisah tentang seorang kulit putih yang rela menyelamatkan ras kulit hitam meskipun harus merelakan dirinya disiksa sampai hampir meninggal. Dengan melihat video ini diharapkan siswa saling menghargai satu sama lain. (disc II ‘00.21.10 s.d. ‘00.21.50).
10.  Kumpulan Buku Harian “The Freedom Writers Diary
Buku harian yang telah mereka tulis, diketik dan dikumpulkan menjadi satu buku. Erin menamai kumpulan buku harian siswa-siswanya dengan nama The Freedom Writers Diary. Pada akhirnya mereka menjadi kelas yang kompak dan para siswanya saling mengenal satu sama lain. Semua yang telah dilakukan Erin cukup mengubah perilaku siswa-siswanya. (disc II ‘00.32.28 s.d. ‘00.33.07).

E.     Hal-hal Positif yang Dapat Diambil dari Film Freedom Writers
Film Freedom Writers ini sangat cocok dijadikan sumber rujukan untuk menambah wawasan tentang dunia pendidikan, baik untuk para pendidik maupun peserta didiknya. Ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari film ini, terutama bagaiman tokoh Erin Gruwell sebagai seorang guru bahasa Inggris yang harus berjuang keras balam memberikan pembelajaran kepada siswanya, dimana mereka yang terbiasa dengan kekerasan dan selalu hidup berkelompok dengan masing-masing rasnya.
Beberapa hal yang dapat diambil dari film Freedom Writers.
1.      Sebagai seorang guru, harus mampu memahami karakteristik peserta didik sebelum berlangsung kegiatan pembelajaran. Dengan mengenali karakteristik peserta didik, guru dapat menentukan metode atau cara yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran agar dapat tercapai tujuan yang diharapkan.
2.      Sebagai seorang guru, diperlukan adanya tekat dan semangat yang tinggi untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Guru tidak boleh mudah putus asa ketika satu cara yang telah diterapkan mengalami kegagalan, guru harus pandai dan terampil dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
3.      Berbagai cara dapat digunakan guru untuk menarik perhatian siswa-siswanya, diantaranya dengan memberikan motivasi, menciptakan permainan yang dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan.