Rabu, 08 Juni 2011

Arti kejujuran untuk saat ini

“Ketika jujur tidak lagi jadi idola” judul dari sebuah risalah jumat 20 mei 2011 yang menyita perhatianku. Tentang kejujuran? Apa arti dari sebuah kejujuran sebenarnya?pada zaman saat ini adaKah kejujuran? Mungkin saudara sudah bisa menebak dari pertanyaan –pertanyaan diatas. Dalam ajaran agama islam telah disebutkan bahwa “ ……..wajib atas kalian berbuat jujur. Karena sesungguhnya jujur akan menunjuki kepada kebaikan dan kebaikan akan menunjukkan ke surge dan tidak henti –hentinya seseorang berbuat jujur dan memilih sampai ditulis Allah disisi –Nya sebagai orang jujur. Sabda Nabi SAW.( H.R.Bukhari dan At –Tirmizi) bagi umat yang beragama dan percaya adanya surga kelak, kejujuran akan membawa ke surga. Dan dalam surat Qs. an –Nisa 4 : 69 disebutkan jujur akan mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT. Dan perbuatan yang tidak jujur atau bohong merupakan dosa bagi umat manusia. Tapi apa yang kita lihat disekitar kita terutama diri kita sendiri, apakah kita jujur dalam segala hal? Perlu intropeksi diri kita masing –masing apakah kita sudah jujur atau belum sebelum kita mencari ketidak jujuran orang lain.
Jujur merupakan barang langka dalam kehidupan saat ini, kita telaah di pemerintahan saat ini, persepsi kita sudah tertuju pada sosok –sosok berdasi yang pembohong. Pertarungan saling menjatuhkan tak urung penuh kebohongan, kejujuranpun lenyap ketika dibayar dengan uang, kejujuran ternyata begitu mahal, bagaimana tidak lembaga –lembaga yang yang tidak mau kecurangan atau keburukan perusahaanya terbongkar rela merogoh kocek jutaan atau bahkan triliunan demi menutup mulut seseorang agar tidak berkata jujur. Setiap individu yang dikuasai oleh nafsu dunia yang bergelimpang harta, tempat kedudukan tertinggi sebuah derajat yang diagungkan, atau kepentingan tujuan tertentu. Mereka membohongi oranglain, baik kepada atasanya, sahabatnya, rekan –rekanya, bahkan kaum derajatnya jauh dibawah dengan memenuhi hasratnya. Tak urung seseorang yang dipercaya untuk memimpin mereka demi kesejahteraan mereka berbalas dengan kebohongan. Seperti apa? Mengambil uang rakyat kecil, yah korupsi. Tak asing lagi kata itu dikalangan lapisan masyarakat Indonesia, bak idola dikalangan masyarkatn di setiap media cetak ataupun media elektronik sering terdengar berita tentang korupsi. Indonesia identik dengan korupsi, padahal mayoritas beragama islam yang mempunyai tuntunan tidak boleh berbohong, tapi kenyataanya, malah merajalela.harus adanya hukuman yang berat bahkan hukuman mati bagi para pembohong tersebut yaitu koruptor.
Apa yang membuat masyarakat Indonesia banyak yang seperti itu?dari dinikah sifat itu sudah tertanam, dan oleh siapa yang menanamkannya? Mungkin juga, bisa dilihat dalam dunia pendidikan saat ini. Kita ambil contoh hal yang sepela saja tentang ujian nasional. Apakah mereka benar –benar jujur mengerjakan ujian nasional dengan kemampuan siswa masing –masing. Saya rasa tidak, mengapa? Dari pihak sekolahan sendiri, dengan adanya system ujian nasional dengan batas nilai kelulusan makin banyak kebohongan yang muncul. Atas nama baik sekolah pasti menginginkan semua siswannya lulus semua dengan manaikkan nama dari sekolah tersebut. Berbagai cara ditempuh dari pihak sekolah untuk tujuan tersebut, semisaql dengan memperbolehkan siswa contek –contekan pada saat ujian, tak jarang juga guru –guru memberikan jawaban ujian. Memang tak banyak yang seperti itu, tapi dari beberapa sekolah sudah mewakili kesimpulan tentang kejujuran di lembaga pendidikan. Padahal dunia pendidikan adalah tempat satu –satunnya yang masih diperhitungkan dalam mncetak generasi yang jujur dan amanah. Dari pihak siswa sendiri, tekanan yang begitu besar agar dapat lulus pun membuat berbagai cara agar lulus. Dengan membeli kunci jawaban di lembaga –lembaga yang curang, mencotek temennya, atau membayar kepada pihak sekolah. Sungguh disayangkan apabila sudah begitu bagaimana kelak nanti bila sudah bekerja atau bahkan duduk di lembaga –lembaga pemerintahan. Diatas merupakan sedikit pendapat tentang kejujuran pada saat ini. Kini kembali pada diri kita masing –masing pada setiap individu, bagaimana ia menyikapi arti kejujuran ataupun membiasakan dalam menjalani kehidupan didunia. Ketika kita tahu hukumnya dalam agama kita?apa yang akan kita lakukan? Jawablah pada diri kalian dan lakukanlah jika itu baik dan sesuai tuntunan Allah SWT.

sike mart riskatd
mahasiswa pgsd uny 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar