Rabu, 18 Mei 2011

Kisah Untukku

Manusia tak kan ada yang sempurna, setiap langkah kehidupan manusia tak luput dari kesalahan dan dosa. Termasuk aku yang menjadi lumbung segala dosa, yang selalu tak luput dari kesalahan. Keimananku lemah untuk mengangkatnya, ku tak kaya dengan memiliki semua pemahaman tentang agamaku. Ku terlanjur dalam kehidupan yang gelap. Kegelapan yang menyelimuti akan perjalanan ku di dunia ini. Sempat ku lupa akan keyakinanku, sempat hilang dari jalan yang ku tuju. Seakan penuh kabut yang begitu tebal hingga ku tersesat. Semakin lama semakin aku menjauh akan kepercayaanku dulu. Semakin ku lupa akan tujuan kehidupanku di dunia ini.
Namun muncul sosok seorang yang mengubahku tuk kembali ke jalan benarku, memberiku pengharapan dengan perasaanya tuk kembali ke jalurku. Dengan perhatian dan semua yang kau berikan, ku yakin kau yang kan menuntunku hingga ku tua. Menjadi pendaping sehidup semati dalam jalan ALLAH SWT. Hatiku kembali bersih dari kabut yang selama ini menutupi jalanku,membuka lembaran baru tuk meneruskan langkahku dengan iringan semangatnya. Harapanku adalah sosok itu. Sosok pengubah hidupku yang buruk menjadi hidup yang lurus. Semangatku begitu besar agar aku cepat selesai dalam ku menempuh pendidikan, ku ingin melingkarkan cincin penahan hatinya agar hanya untukku. Doaku setiap waktu hanya untuknya, karna dialah aku kembali ke jalan-Nya.
Namun semua ternyata hanya fatamorgana bagiku, pupus sudah semua angan dan pengharapanku. Dia sosok yang indah bagiku, begitu pula memupus semangatku. Aku memang bukan lelaki yang sempurna untuknya, ku memang tak layak baginya. Walau begitu besar hati ini untuk memilikinya, namun itu tak cukup. Kau ingin pendamping yang tak ada di diriku. Dan aku tahu……
Agamaku saat ini masih belum pantas jika ku sandingkan dengannya, ku menyadarinnya. Sempat ku terjatuh kembali. Namun ini bukan akhir, dia telah menuntunku sampai saat ini. Kan ku perjuangkan segalanya ke jalan ALLAH SWT. Walau ku bukan makhluk yang sepanuhnya baik.Tapi aku tak pernah lelah untuk memperbaikinya, usaha dan keyakinanku untuk mencari dimana Tuhanku terus ku tangguhkan. Ku ingin setiap sebutan nama –NYA, hati ini bergetar dan merasa rendah. Ku ingin ketakutan menguasaiku ketika larangan –NYA ku langgar, memohon ampun atas segala dosaku. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar